Jakarta – Pemimpin Hizbullah Naim Qassem mengumumkan klaim ‘kemenangan besar’ atas Israel. Naim Qassem menyebut kemenangan besar ini melampaui kemenangan Juli 2006.
Dilansir kantor berita AFP, Sabtu (30/11/2024), deklarasi kemenangan besar itu disampaikan Naim Qassem, Jumat (29/11). Naim Qassem menyampaikan pidato pertamanya sejak gencatan senjata diberlakukan di Lebanon.
“Saya telah memutuskan untuk mendeklarasikan… secara resmi dan jelas bahwa kita menghadapi kemenangan besar yang melampaui kemenangan Juli 2006,” kata Qassem, seraya menambahkan: “Kita menang karena kita mencegah musuh menghancurkan Hizbullah… (dan) menghancurkan atau melemahkan perlawanan.
Sebelumnya, kelompok Hizbullah juga mengklaim pihaknya telah mendapatkan ‘kemenangan’ atas Israel, setelah gencatan senjata diberlakukan di Lebanon. Hizbullah juga menegaskan bahwa para petempurnya kini dalam kondisi siap untuk menghadapi ambisi Israel.
“Kemenangan dari Tuhan yang Maha Kuasa adalah sekutu dari tujuan yang benar,” sebut Hizbullah dalam pernyataan terbarunya, seperti dilansir AFP, Kamis (28/11).
Itu menjadi pernyataan resmi pertama yang dirilis Hizbullah setelah gencatan senjata mulai berlaku di Lebanon pada Rabu (27/11) pagi waktu setempat.
Ditegaskan Hizbullah dalam pernyataannya tersebut bahwa para petempurnya “akan tetap dalam kesiapan total untuk menghadapi ambisi dan serangan-serangan musuh Israel”.
Pernyataan Hizbullah itu tidak secara langsung menyebut soal gencatan senjata yang disepakati dengan Israel atau pun ketentuan-ketentuannya
Israel semakin intens dalam melancarkan rentetan pengeboman yang menargetkan markas-markas Hizbullah di Lebanon sejak 23 September lalu, yang dilanjutkan dengan pengerahan pasukan darat ke wilayah Lebanon bagian selatan.
Eskalasi konflik antara Israel dan Hizbullah itu terjadi setelah selama setahun terakhir kedua pihak terlibat dalam serangan lintas perbatasan, yang berlangsung bersamaan dengan perang antara Tel Aviv dan Hamas yang berkecamuk di Jalur Gaza.
Hizbullah sebelumnya menyebut serangan-serangannya ke Israel menjadi bentuk solidaritas untuk Hamas.