COVID-19 Naik di Beberapa Negara Asia Saran Kemenkes

Kenaikan kasus COVID-19 di Asia memicu saran dari Kemenkes untuk pelancong yang akan bepergian.

Jakarta Tren peningkatan kasus COVID-19 terjadi di beberapa negara Asia, termasuk Singapura, Thailand, dan Hong Kong. Kenaikan ini disebabkan oleh berbagai faktor, seperti penurunan kekebalan populasi hingga mobilitas yang tinggi.

Di Singapura, dalam seminggu tercatat ada 14.200 kasus COVID periode 27 April hingga 3 Mei 2025. Thailand juga melaporkan 71.067 kasus dan 19 kematian antara 1 Januari hingga 14 Mei 2025.

Sementara itu, Hong Kong per 10 Mei 2025 ada 1.042 kasus. Angka ini naik signifikan dibandingkan awal Maret yang ‘hanya’ 33 kasus di minggu itu.

Menanggapi situasi tren kenaikan kasus COVID-19 di berbagai negara Asia, pemerintah Indonesia belum mengeluarkan larangan perjalanan ke negara-negara Asia yang alami lonjakan kasus.

Apabila hendak ke Hong Kong, Thailand, Singapura dalam waktu dekat Kementerian Kesehatan RI  (Kemenkes RI) meminta masyarakat lebih waspada.

“Kami mendorong masyarakat untuk mengikuti perkembangan situasi di negara tujuan, mematuhi protokol kesehatan yang berlaku di sana,” kata Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenkes RI, Aji Muhawarman.

Bila kondisi kesehatan kurang sehat atau kegiatan tidak terlalu mendesak, Kemenkes RI menyarankan untuk menunda perjalanan itu.

“Menunda perjalanan apabila tidak mendesak atau dalam kondisi kurang sehat,” kata Aji dalam pernyataan tertulis Senin, 19 Mei 2025.

Terkait kenaikan kasus COVID-19 di Singapura, Aji menerangkan bahwa masih berada dalam pola musiman yang lazim terjadi setiap tahun. Varian yang bersirkulasi di sana merupakan turunan dari JN.1, yang tidak menyebabkan peningkatan keparahan kasus.

Bagaimana Kondisi COVID-19 di Indonesia?

Bila negara Asia alami kenaikan kasus Corona, Indonesia masih dalam batas aman atau terkendali.

“Di tengah dinamika global, kami ingin menyampaikan bahwa kondisi di Indonesia tetap aman,” kata Aji.Meski aman, Kemenkes terus melakukan penguatan surveilans (pengamatan sistematis) penyakit menular termasuk COVID-19 diperkuat. Baik lewat sistem sentinel maupun pemantauan di pintu masuk negara.

 

Data Kasus COVID-19 di Indonesia

Bila melihat data, ada ratusan kasus COVID-19 yang dicatat oleh Kementerian Kesehatan sepanjang 2025. Dari 20 minggu yang tercatat sepanjang 2025, tren kenaikan kasus COVID-19 terlihat pada pekan ke 17 hingga 19.

Rinciannya: pada minggu ke 17 ada 8 kasus, lalu naik menjadi 25, kemudian pekan berikutnya naik lagi menjadi 28 orang terkonfirmasi COVID-19.”Pada minggu 17 sampai dengan minggu 19 terjadi kenaikan kasus pada provinsi Banten, Jakarta dan Jawa Timur,” seperti tertulis dalam keterangan data Kemenkes per 19 Mei 2025 itu.

Awal Mei Ada 28 Kasus COVID-19

Dari grafik yang ditampilkan, kasus COVID-19 tertinggi selama 2025 berada pada pekan 19. Di pekan pertama Mei itu tercatat ada 28 orang terkonfirmasi positif COVID-19 di Indonesia.Untungnya, setelah terjadi kenaikan, terjadi penurunan kasus COVID-19 di Indonesia pada minggu ke 20. Pada pekan kedua Mei itu tercatat ‘cuma’ 3 kasus COVID-19.

“Pada minggu 20, positivity rate menurun menjadi 0,59 persen artinya dari 100 orang yang diperiksa terdapat 1 orang dengan hasil positif COVID-19,” tulis keterangan tersebut.Positivity rate merupakan proporsi orang positif COVID-19 dari keseluruhan orang yang dites.Kemenkes RI mencatat tidak ada kematian akibat COVID-19 pada 2025 di Tanah Air.”Tidak ada kematian,” jawab Aji lewat pesan singkat kepada Health Liputan6.com pada Selasa, 20 Mei 2025.

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *