Update Korban Ledakan SMAN 72 Jakarta Sisa 3 Orang

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Budi Hermanto menjelaskan, tiga korban tersebar di beberapa rumah sakit.

Jakarta – Polda Metro Jaya kembali memperbarui jumlah korban ledakan di SMAN 72 Jakarta, yang masih menjalani pengobatan medis. Dilaporkan, tersisa tiga orang yang masih dirawat.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Budi Hermanto menjelaskan, tiga korban tersebar di beberapa rumah sakit.

Tinggal 3 orang pasien terdiri satu orang di RS Yasri, satu orang di RSCM dan satu orang di RS Polri,” kata dia dalam keterangannya, Kamis (20/11/2025).

Dari sisi penyidikan, penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya terus memeriksa sejumlah saksi, baik itu dari keluarga anak berhadapan dengan hukum (ABH), maupun sejumah pihak lain. Sementara, pemeriksaan terhadap pelaku peledakan masih tertunda.

“Kemarin masih dalam proses meminta keterangan saksi, keluarga ABH, puslabfor dan dokter psikologis,” ujar dia.

Pemeriksaan Anak Pelaku Ledakan SMAN 72 Dilakukan di Tempat Khusus

Sebelumnya, Penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya memastikan pemeriksaan pelaku ledakan di SMAN 72 Jakarta Utara, tidak akan dilakukan di Polda Metro Jaya. Alasannya, ruang Ditreskrimum Polda Metro Jaya dianggap terlalu berisiko untuk pemeriksaan anak.

Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, AKBP Putu Kholis Aryana menyampaikan hal itu setelah berkoordinasi dengan KPAI maupun APSIFOR yang dilibatkan dalam proses pemeriksaan.

“Untuk keterangan anak dilakukan di tempat yang telah disepakati oleh penyidik dengan dinas terkait KPAI maupun APSIFOR, karena pemeriksaan anak terlalu riskan apabila dilakukan di Ditreskrimum Polda Metro Jaya,” kata Putu Kholis dalam keterangannya, Rabu (19/11/2025).

Putu mengatakan, pelaku peledakan hingga kini masih menjalani perawatan intensif di ruang rawat inap RS Polri. Kondisinya mulai stabil, namun tim dokter menilai belum memungkinkan untuk diminta keterangan.

Diskusi dengan Lembaga Terkait

Atas dasar itu, penyidik kemudian berdiskusi dengan Bapas, Dinas P3A, Densus 88 Antiteror, KPAI, APSIFOR, dan tim dokter untuk menyiapkan agenda pemeriksaan .

“Kami mempersiapkan langkah-langkah untuk permintaan keterangan ABH di RS Polri Kramat Jati dengan estimasi waktu kisaran tanggal 17-21 November 2025,” ucap dia.

Sementara itu, penyidik terus mendalami barang bukti digital, temuan Puslabfor, dan memeriksa para saksi lain.

Ayah dari pelaku ledakan sudah dimintai keterangan pada minggu lalu. Polisi masih mencocokkan pengakuan keluarga dengan keterangan saksi lain dan temuan lain guan mengentahui asal-muasal bahan peledak yang digunakan pelaku.

“Permintaan keterangan terhadap ayah ABH sudah dilakukan minggu lalu, namun hasilnya masih harus kami dalami dengan keterangan2 anak, maupun ABH itu sendiri,” tandas dia.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *