Polisi Ungkap Kondisi Terkini Terduga Pelaku Peledakan di SMAN 72 Jakarta
Jakarta- Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Bhudi Hermanto mengungkapkan kondisi terkini anak berkonflik hukum (ABH) insiden ledakan di SMAN 72 Jakarta. Siswa berinisial F itu sudah dipindahkan ke ruang rawat inap.
Sebelumnya, F dirawat di ruang ICU RS Polri Kramatjati Jakarta Timur.
Untuk ABH hari ini dipindah ke ruang kamar inap setelah beberapa waktu di ICU, kita harapkan kondisi kesehatan yang bersangkutan semakin pulih,” ujar Bhudi kepada awak media memalui pesan singkat, Sabtu (15/11/2025).
Meski sudah dirawat inap, Bhudi memastikan penyidik masih melihat kondisi ABH sampai benar-benar bisa diintrogasi.
“Dalam pemeriksaan diatur bahwa kondisi harus sehat jasmani dan rohani,” jelas dia
Bhudi mencatat, total korban ledakan di SMAN 72 Jakarta yang masih dirawat saat ini berjumlah 19 pasien, termasuk ABH. Mereka tersebar di sejumlah rumah sakit.
“12 pasien di RS Islam Jakarta Cempaka Putih, 5 pasien di RS Yarsi, 1 pasien di RS Polri (ABH) dan 1 pasien di RSCM,” dia menandasi.
Polisi Periksa Ayah F
Polda Metro Jaya memeriksa ayah dari anak berkonflik dengan hukum (ABH) yang diduga menjadi pelaku ledakan di SMAN 72 Jakarta. Pemeriksaan dilakukan untuk menelusuri latar belakang dan aktivitas pelaku sebelum insiden terjadi.
“Sudah diminta keterangan dua hari lalu,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Budi Hermanto, saat dikonfirmasi, Kamis (13/11/2025).
Budi menjelaskan, selain memeriksa orang tua ABH, penyidik juga telah meminta keterangan dari puluhan saksi terkait peristiwa ledakan yang terjadi pada Jumat (7/11) di lingkungan sekolah tersebut.
“Hari ini, yang diambil keterangan saksi anak ada 46 orang secara paralel dengan giat observasi dari APSIFOR,” ujar Budi.
Pemeriksaan dilakukan bersamaan dengan observasi psikologis terhadap para siswa untuk memastikan kondisi emosional dan psikis mereka pasca-kejadian.
Polisi juga telah menyita sejumlah barang bukti dari tubuh korban yang dirawat di Rumah Sakit Islam Jakarta. Barang-barang tersebut diyakini berkaitan langsung dengan sumber ledakan.
“Kami sita barang bukti dari tubuh korban di Rumah Sakit Islam Jakarta, seperti barang bukti yang menempel di tubuh korban — serpihan-serpihan ledakan, paku, dan sebagainya yang sudah dikumpulkan oleh pihak RS,” tutur Budi.
Barang bukti itu kini tengah diperiksa oleh tim laboratorium forensik (Labfor) untuk memastikan jenis bahan peledak yang digunakan.
Terduga Pelaku Tinggal Bersama Ayahnya
Polda Metro Jaya menyebut ABH yang diduga sebagai pelaku peledakan di SMAN 72 Jakarta tinggal bersama ayahnya. Ibu anak berinisial F itu bekerja di luar negeri.
“ABH tinggal bersama ayahnya, sementara ibunya bekerja di luar negeri,” kata Budi saat dikonfirmasi, Rabu (12/11/2025).
Menanggapi dugaan adanya perundungan atau bullying di sekolah yang disebut-sebut menjadi salah satu pemicu tindakan ABH, polisi masih melakukan pendalaman.
“Masih pendalaman agar fakta sebenarnya bisa ditemukan karena ABH masih tahap pemulihan pascaoperasi,” jelas Budi.
Polda Metro Jaya menyatakan akan terus berkoordinasi dengan pihak sekolah, psikolog, dan lembaga perlindungan anak untuk mengungkap motif sebenarnya di balik peristiwa tersebut.
Sebagai informasi, ledakan di masjid SMAN 72 Jakarta terjadi pada 7 November 2025. Saat insiden terjadi, para siswa pria tengah menjalankan ibadah salat Jumat.
Puluhan korban luka berjatuhan langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat. Termasuk pelaku yang juga ikut menjadi korban peristiwa berdarah tersebut.

