Hujan Ringan Lebat Landa Sumut BMKG Ingatkan Potensi Banjir

Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah I Medan memprakirakan sebagian besar wilayah Sumatera Utara (Sumut) akan diguyur hujan dengan intensitas ringan hingga lebat pada Selasa (16/9/2025). “Pagi hari wilayah Sumut diperkirakan berawan. Memasuki siang hingga sore, berpotensi hujan ringan hingga lebat, khususnya di Simalungun, Asahan, dan sekitarnya,” kata Prakirawan BBMKG Wilayah I Medan, Budi Prasetyo, Senin (15/9/2025) dikutip dari Antara. Menurutnya, hujan dengan intensitas serupa juga berpeluang terjadi pada malam hari di sejumlah daerah, antara lain Tapanuli Selatan, Tapanuli Tengah, Labuhanbatu, Labuhanbatu Selatan, dan Kota Padangsidimpuan.

BBMKG memperkirakan suhu udara di Sumut berkisar 14–34 derajat Celsius dengan kelembapan udara mencapai 68–99 persen. Angin bertiup dari arah selatan hingga barat daya dengan kecepatan 3–7 km per jam. Kondisi ini menunjukkan dinamika cuaca yang cukup fluktuatif, sehingga masyarakat diimbau lebih waspada terutama pada daerah rawan banjir dan longsor.

Kondisi ini menunjukkan dinamika cuaca yang cukup fluktuatif, sehingga masyarakat diimbau lebih waspada terutama pada daerah rawan banjir dan longsor.

Bagaimana kondisi gelombang laut di perairan Sumut?

Sementara itu, Prakirawan Stasiun Meteorologi Kelas II Maritim Belawan Medan, Rizky Ramadhan, menyampaikan bahwa gelombang laut dengan ketinggian 1,25 hingga 2,5 meter berpotensi terjadi di sejumlah perairan di Sumut pada 16–18 September 2025. Gelombang tinggi tersebut berpotensi melanda perairan barat Sumatera Utara, perairan barat Kepulauan Nias, perairan barat Kepulauan Batu, perairan timur Kepulauan Nias, hingga Samudera Hindia barat Kepulauan Nias. “Peningkatan tinggi gelombang ini dipicu oleh bibit Siklon 89 W di Filipina yang memengaruhi kecepatan angin dan kondisi laut,” jelas Rizky.

Rizky menambahkan, pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari tenggara hingga barat daya dengan kecepatan berkisar 4–20 knot. Sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan, angin umumnya bergerak dari timur hingga tenggara dengan kecepatan 6–25 knot. Kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Natuna utara, Selat Malaka bagian utara, Samudera Hindia barat Bengkulu hingga Lampung, serta Samudera Hindia selatan Jawa.

Dengan kondisi cuaca dan laut yang dinamis ini, BBMKG mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada, terutama bagi nelayan, pelaku transportasi laut, serta warga di pesisir pantai.

Intensitas hujan yang cukup tinggi juga dapat meningkatkan risiko bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor di beberapa daerah di Sumatera Utara. Masyarakat diimbau untuk selalu mengikuti informasi resmi dari BMKG terkait perkembangan cuaca harian agar dapat melakukan langkah antisipasi sedini mungkin.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *