Bangka Barat – Tambang timah di Kecamatan Tempilang, Kabupaten Bangka Barat (Babar), Kepulauan Bangka Belitung, mengalami longsor. Akibatnya, 2 pekerja tewas dan 1 lainnya hilang.
Longsornya tambang itu terjadi di Tambang Rakyat TK 2367, Lembah Jambu, Desa Sinar Surya, Kecamatan Tempilang, Jumat (21/8) sore. Korban tewas bernama FD alias Ferdi dan DN alias Dandi.
“Tiga pekerja timah tertimbun tanah longsor di Kecamatan Tempilang. Korban bernama Asmadi warga Dusun Kelekak Kabung, hingga kini masih dalam proses pencarian oleh tim gabungan,” kata Kapolres Bangka Barat, AKBP Pradana Aditya Nugraha dilansir detikSumbagsel, Sabtu, (23/8/2025).
Aditya menceritakan detik-detik ketiga korban tertimpa tanah longsor. Tanah, katanya, tiba-tiba longsor berbarengan dengan proses pengerukan tanah.
Saat kejadian, korban sedang melakukan aktivitas penambangan. Lalu, tanah di depan PC (alat berat) tiba-tiba longsor dan menimbun dua orang pekerja. Selang beberapa menit, longsor susulan terjadi hingga menyebabkan operator PC terlempar dan ikut tertimbun,” jelasnya.
“Korban DN meninggal di lokasi kejadian, sedang FD ditemukan dalam kondisi kritis dan meninggal saat mendapatkan perawatan di Puskesmas,” sambungnya.
Lokasi Mitra Usaha PT Timah Tbk
Lokasi tambang yang terjadi longsor dan menelan korban jiwa itu ternyata mitra usaha dari PT Timah Tbk. Pihak perusahaan menyampaikan simpati yang mendalam atas insiden kecelakaan tambang tersebut.
“Kami sampaikan dengan berat hati, dalam peristiwa dua penambang dari mitra usaha PT Timah menjadi korban jiwa dan satu korban masih dalam proses pencarian. Perusahaan menyampaikan ucapan belasungkawa yang mendalam atas peristiwa ini,” kata Departement Head Communication PT Timah Tbk Anggi Siahaan.
Anggi menegaskan, prioritas utama perusahan merupakan keselamatan para pekerja dan pihak terkait. Saat ini, perusahaan telah berkoordinasi dengan pihak mitra untuk melakukan pencarian.
“Perusahaan fokus untuk melaksanakan mitigasi dan evakuasi korban. Untuk penyebab terjadinya peristiwa masih didalami,” tegasnya kembali.
Ia menambahkan, pihaknya telah berkoordinasi kepada pihak terkait dan Inspektur Tambang (IT) sesuai ketentuan penanganan kecelakaan kerja.
“Prosedur dan pelaksanaan pekerjaan dengan mengedepankan keselamatan sesungguhnya menjadi prioritas Perusahaan. Ke depan perusahaan berkomitmen untuk terus berupaya melakukan perbaikan dan langkah-langkah konkrit terkait pencegahan terjadinya kecelakaan serupa. Terima kasih atas dukungan semua pihak di waktu yang sulit ini,” ujarnya.