Teheran – Menteri Luar Negeri (Menlu) Iran Abbas Araghchi memperingatkan dunia bahwa perang yang kini berkecamuk di Jalur Gaza dan Lebanon bisa semakin meluas hingga ke luar kawasan Timur Tengah. Araghchi mengingatkan bahwa dampak perang yang dipicu Israel di Timur Tengah akan dirasakan oleh dunia.
Peringatan itu, seperti dilansir AFP, Sabtu (9/11/2024), disampaikan Araghchi dalam pidato terbarunya yang disiarkan televisi pemerintah Iran.
“Dunia harus mengetahui bahwa jika perang meluas, dampak buruknya tidak hanya terbatas pada wilayah Asia Barat saja; ketidakamanan dan ketidakstabilan bisa menyebar ke kawasan-kawasan lainnya, bahkan kawasan yang jauh sekali,” cetus Araghchi.
Israel, yang merupakan musuh bebuyutan Iran, telah melancarkan perang yang menghancurkan di Jalur Gaza untuk membalas serangan kelompok Hamas, yang didukung Teheran, sejak Oktober tahun lalu.
Baru-baru ini, Tel Aviv mengalihkan fokusnya ke Lebanon, di mana Israel sejak akhir tahun lalu terlibat serangan lintas perbatasan dengan kelompok Hizbullah, yang juga didukung Iran. Eskalasi konflik antara Israel dan Hizbullah terjadi sejak September lalu, yang diwarnai serangan udara secara intens terhadap wilayah Lebanon.
Situasi semakin tegang dengan Israel melancarkan serangan darat ke wilayah Lebanon bagian selatan pada awal Oktober lalu.
Rentetan serangan Israel di Lebanon berhasil menewaskan para komandan dan petinggi Hizbullah, termasuk Hassan Nasrallah yang merupakan pemimpin kelompok tersebut. Seorang jenderal Garda Revolusi Iran juga tewas dalam serangan Tel Aviv di Lebanon.
Sebagai balasan atas kematian-kematian itu, Iran melancarkan serangan rudal terhadap wilayah Israel pada 1 Oktober lalu. Seakan tak mau kalah, Tel Aviv merespos dengan balas menyerang target-target militer Teheran pada 26 Oktober lalu, yang dilaporkan menewaskan lima orang termasuk empat tentara Iran.
Siklus balas-membalas serangan tampaknya masih belum akan berakhir, dengan Iran berulang kali menegaskan akan membalas serangan udara Israel meskipun ada peringatan dari Amerika Serikat (AS) dan Tel Aviv sendiri.
Presiden Iran Masoud Pezeshkian, dalam pernyataan pada awal bulan ini, mengatakan bahwa respons Iran terhadap Israel bisa dipengaruhi oleh potensi gencatan senjata di Jalur Gaza dan Lebanon.
Jika mereka (Israel)… menerima gencatan senjata dan berhenti membantai orang-orang tertindas dan tidak bersalah di wilayah tersebut, hal itu bisa mempengaruhi intensitas dan jenis respons kami,” ucap Pezeshkian.