Tangerang – Insiden truk tanah yang menabrak bocah 9 tahun hingga kaki hancur di Teluknaga, Tangerang menimbulkan kericuhan. Warga tak hanya merusak dan membakar belasan truk, tetapi juga melakukan penjarahan.
Aksi penjarahan ini terekam video amatir dan beredar di media sosial. Dalam rekaman video yang beredar, terlihat sejumlah warga membongkar pintu hingga AC truk.
Sejumlah warga yang tidak bertanggung jawab kemudian mengangkut dan membawa kabur bagian truk yang dibongkar tersebut. Kasus ini kini tengah diselidiki pihak kepolisian.
Kemudian terkait ini ya pengambilan ya barang-barang di truk ya baik itu pintu, kemudian AC, kemudian tangki,” kata Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Zain Dwi Nugroho kepada wartawan, Jumat (8/11/2024).
Zain mengimbau masyarakat untuk mengembalikan barang-barang jarahan tersebut. Zain menegaskan pihak kepolisian akan melakukan penegakan hukum bagi mereka yang tidak kooperatif dan tidak menyerahkan barang jarahan.
“Kalau misalkan masih ada yang mengamankan barang-barang tersebut segera kembalikan kepada Polres kita himbau untuk segera kembalikan, karena itu adalah milik orang lain,” kata dia.
Tapi kalau memang masyarakat tidak mau persuasif ya terpaksa kita akan melakukan penegakan hukum yang tegas terhadap orang-orang yang tadi mengambil sesuatu yang bukan miliknya orang tersebut. Jadi seperti itu,” imbuhnya.
Zain menyampaikan kericuhan itu merupakan aksi spontanitas warga yang emosional akibat kecelakaan yang mengakibatkan bocah berinisial ANP terluka parah. Terlebih, truk tersebut beroperadi di luar jam operasional, padahal polisi sudah sering melakukan penindakan.
“Polres memang sudah lakukan upaya penegakan hukum (truk di luar jam operasional) namun masih terjadi lagi, tentunya inilah yang menjadi spontanitas warga untuk melakukan perusakan,” tuturnya.
Duduk Perkara
Wakapolda Metro Jaya Brigjen Djati Wiyoto Abadhy mengatakan warga di lokasi memprotes aturan jam operasional truk. Warga mengatakan truk melintas tidak sesuai aturan hingga terjadi kecelakaan lalu lintas menyebabkan kaki bocah berusia 9 tahun hancur terlindas. Hal tersebut diduga memicu keributan
“Terkait masalah aturan Perbup yang terkait dengan pengaturan jam operasional truk yang melintas di sekitar warga masyarakat di sini. Sehingga tadi (kemarin) pagi, warga, masyarakat yang kecelakaan lalu lintas truk sehingga memicu masyarakat di sini yang terkait dengan truk yang melintas nggak sesuai aturan,” kata Djati kepada wartawan, Jumat (8/11).
Djati menyebut pihaknya mencoba melakukan mediasi terhadap para pihak yang terlibat. Dia berjanji truk-truk yang melintas di luar jam operasional akan ditertibkan.
“Sampai jam 5 bisa dikendalikan situasi, sesuai keinginan warga ada pertemuan, perwakilan masyarakat, kita hadiri, dan menyepakati keinginan warga kalau 3 hari ke depan masa berkabung nggak ada truk yang melintas untuk memberikan empati ke korban tadi kita berikan pengobatan, langkah-langkah ke depan dalam rangka melakukan penertiban jam operasional truk yang melintas di sini,” jelasnya.
Kericuhan ini juga menyebabkan Wakapolres Metro Tangerang Kota terluka. Wakapolres terkena lemparan saat berada di lokasi untuk melakukan mediasi.
“Situasi memanas, Wakapolres kita yang juga korban lemparan anarkis warga, kepalanya bocor, sudah dibawa ke RS untuk pengobatan,” ujarnya.